Sabtu, 18 Mei 2013

Lagi

Lagi,
jasadmu kembali hadir
dalam pesona bagai lentera elendil
Senyata bilangan ganjil

Bahkan aku dapat melihat warna rona jiwamu
Juga seolah menangkap serpihan senyummu
Hingga aku tak dapat lagi membedakan
Mimpikah?
Nyatakah?

Repost. Kali ketiga aku bertemu denganmu, dalam mimpi. Entah kapan


Jumat, 17 Mei 2013

Lelah

Ibu
Aku lelah terus menerus begini. Aku lelah terus menerus menari mengalir seirama aliran sungai. Aku lelah harus mengikuti kemana aliran membawaku pergi. Padahal, kata dedaunan yang dulu menggantung kokoh di pepohonan depan rumah kita, jatuh dan terbawa aliran sungai adalah hal termudah dan terindah.

Tapi ibu,
Mengapa aku lelah?

Sabtu, 11 Mei 2013

Beda

Teruntuk kamu yang di sana. semoga kamu bisa menggapai apa yang kamu harapkan: membahagiakan ia walau hanya sementara. Walau terkadang aku masih merasa menjadi korban atas persona yang kalian kenakan, dan hanya aku yang menjadi saksi bisu atas luluhnya sebuah janji.

Ya, kau bilang aku yang paling mengenalmu, dan kau butuh pendapatku. Lantas apa?

Akankah kata-kataku berarti?

Minggu, 05 Mei 2013

Me-nga-pa?

Lagi.
Beribu tanda tanya tiba-tiba berlari
datang menghampiri,
menghantui
hingga ke sudut elegi

Me-nga-pa?
Mengapa tuhan memilih lembaran ini?
Mengapa harus aku
Yang menemukan titik hitam biru
diantara sejuta goresan penamu?
Mengapa aku harus tahu?

Me-nga-pa?
Sungguh, aku tidak pernah ingin tahu

Destruktif
Hitam pekat berubah membiru
Pahit kopi berubah semanis susu
Dan kasur menjadi tandu
Hanya candu
Yang terus melesat secepat peluru

Bukankah aku tuhan dalam cerita ini
Ini kisahku
Akulah  Adam
Aku jugalah Dajjal

Oh ya, mengapa?
Sunguh 
aku tidak ingin tahu. 
Sekalipun kau 
bersujud untuk memberitahukannya padaku.

Aku tak peduli. 
Karena aku tahu, 
sejak dulu,
pertanda selalu berkawan baik denganku.

Dan mungkin pertanyaan kali ini adalah jawaban atas beribu pertanyaan yang lalu. Pertanyaan yang dulu selalu datang berkunjung, dan berteriak-teriak di depan pintu, lantas enggan pergi hingga aku balas berteriak dan mengusirnya.

Mungkin juga, ini adalah pertanyaan terakhir yang akan menjawab segala tanya yang dulu tak mungkin terjawab. Mungkin ini adalah pertanyan sebagai pemungkas dongeng ini. Cukupah tuhan yang tahu jawabannya.