Senin, 17 Juli 2017

Entah

Aku bahkan tak tahu alasan mengapa aku harus bersedih.
Tapi kenyataannya, aku sedih.
Amat sedih.

Aku juga tak tahu mengapa aku harus menangis.
Tapi entah bagaimana,
Aku menangis.

Aku ingin hidup yang biasa-biasa aja, kataku padamu. Aku tak ingin dirundung kesedihan teramat, lagi, dan lagi.

Tapi katamu, kebahagiaan besar akan datang setelah kesedihan yang teramat. Hanya masalah waktu hingga saat itu tiba

Tapi, sayangku. Bukankah hidup yang biasa-biasa saja akan jauh lebih mudah daripada hidup penuh kebahagiaan yang didahului kesedihan teramat?

Katamu, kita tak bisa memilih jalur yang kita inginkan. Jalur itu, lanjutmu, telah diukir pada awal waktu.

16.07.2017