Menyesal adalah ketika kamu tahu sesuatu yang buruk akan
terjadi dan kamu tidak bisa melakukan papaun untuk menghentikanya.
Well, aku tidak pernah mengharapkan ini terjadi.Aku juga
tidak pernah memimpikan hal ini, bahkan dalam mimpi terburukku sekalipun.
Aturan-aturan ini telah menggerogoti kebahagiaanku sedikit demi sedikit, dan
kini keputusan final itu benar-benar memakan habis sisa-sisa kebahagiaan.
Sebelumnya aku tidak peduli pada hal itu. That’s easy,
kita semua akan selamat. Itu tidak akan menimpa teman-temanku. Dan aku
tentunya. Itu memang mimpi buruk, mimpi terburuk yang pernah ada. Aku bahkan
tidak tahu siapa yang menciptakan sistem itu dan mengapa ia membuatnya.
Kau tahu, selama ini aku tidak pernah terganggu
keberadaanya. Hidupku santai walaupun kebebasanku berkurang. Namun ketika ia
mengusik dan mengancam keberadaan temanku, semua mulai berubah.
Kini tawa yang ada tidak lagi selepas yang dulu. Rasa
bebas yang sedikit itu tidak lagi selengang dulu. Dan jikalau kami berkumpul
dan bersenang-senang bersama-sama, tidak akan lagi sama seperti dulu ketika
kami masih lengkap.
Dia. Siapa dia? Dia itu Cuma dia.
Memang dia hanyalah dia.
Namun bagi kami dia sangatlah berarti. Kami bertiga puluh
empat menjalani segalanya dari awal bersama-sama. Menjalani hari bersama,
menghadapi rintangan bersama, dan berkembang bersama. We’re just like a family,
we know each other well tidak seperti di tempat lain.
Dan kita semua tahu bagaimana beratnya kehilangan seorang
keluarga tanpa kita bisa berbuat apa-apa. Kalau saja teriakan yang keras bisa
mengubah keadaan, maka aku akan berteriak sekencang-kencangnya sampai keadaan
berubah. Kalau saja menangis dapat mengubah keadaan, aku akan menangis
seharian. Kalau saja mebagi milikku dapat mengubah keadaan, maka aku kan membaginya.
Namun itu sia-sia.
Tidak ada yang dapat mengubahnya. “keputusan itu sudah
final, Man. Kami nggak mungkin menarik atau mengubahnya. Gengsi donk”.
Tidak ada orang yang mau digantung dalam ketidakpastian
terlalu lama. Dalam apapun, dalam percintaan atau pekerjaan misalnya. Wanita
yang sudah lama berpacaran dan tak kunjung dilamar pasti akan menanyakan kapan
ia akan segera dilamar. Seorang yang mengajukan lamaran pekerjaan pasti akan
terus menunggu sampai ada kepastian mengenai lamarannya.
Begitu juga kami. Masa bebas ini agak sedikit terusik
dengan ketidakpastian itu. Masa-masa yang seharusnya kami nikmati bersama
keluarga, di kampung halaman nan elok tidak benar-benar kami nikmati. Ada
sedikit hal yang mengganjal karena sesuatu yang kami tunggu. Dan ketika sesuatu
yang kami tunggu itu datang, seharusnya kami bersuka cita.
Namun kenyataannya tidak. Apa gunanya angka yang tinggi
itu jika kami kehilangan teman kami. Apa gunanya? Kesenangan bukanlah
kesenangan tanpa keutuhan. Seandainya berbagi dapat menyelesaikan semuanya,
seandainya....
Namun apapun yang terjadi, inilah yang terbaik yang telah
ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa. Di balik kesedihan ini pasti ada kebahagiaan
yang kelak menanti J
0 komentar:
Posting Komentar