Hari ini aku bisa bernafas agak lega.
Aku juga bisa tidur sebelum jam 12 malam, ngerjain tugas
dari dosen, masak, ataupun bersantai sejenak di kos. Akhirnya agenda-agenda
yang menyita sebagian besar waktuku akhir-akhir ini telah berakhir.
Media Camp, walaupun dengan publikasi yang amat minim dan
singkat, terbilang cukup sukses karena mampu menghadirkan perwakilan-perwakilan
LPM lain. Ini adalah batu loncatan bagi kami, agar tidak terus berada dalam
tempurung. Saatnya bagi kami untuk
berinteraksi dengan LPM lain di luar sana.
Sebagai staff acara, walaupun banyak timing yang diubah
dengan spontan karena menyesuaikan dengan ketersediaan waktu dari pembicara,
namun secara umum berjalan lancar. Hanya saja aku harus menyeret-nyeret si @tendio, mabeng yang mendapat penghargaan
lebay madu award agar mau tampil. Aneh, sebelum masuk panggung ia tampak grogi
padahal ketika di panggung ia super duper PD dengan lelucon-lelucon konyolnya
:D
Yang paling membahagiakan adalah ketika aku dan salasa
berhasil memenuhi target pembicara yang disarankan oleh korlak, pemimpin
redaksi detik.com yakni @asydhad dan waredpel kompas.com, @awisnubrata . Pembicara
dari detik sebagai pemeri materi bisnis media online, karena situs berita
online mereka tidak mempunyai perusahaan lain sebagai penyokong seperti
vivanews atau okezone. Jurnalis dari kompas, sebagai pemberi materi konten media online karena
yang kami tau, selama ini, mereka lah yang terbaik. Sempat senang juga
mendengar komentar dari LPM lain bahwa mereka kagum karena kami dapat
menghadirkan pembicara-pembicara sekaliber mereka. Sayangnya, karena
keterbatasan yang ada, kami merasa kurang dalam menyambut perwakilan-perwakilan
LPM itu. *aku pun merasa demikian* Kuakui, memang tidak mungkin aku menghandle
acara dan di saat yang bersamaan menyambut para tamu-tamu dari LPM itu.
Tabloid. Produk yang cukup menjadi momok bagi kami. Bukan
karena kesulitan dalam penulisannya, tapi mungkin, sekali lagi mungkin, karena
tekanan dari sang redpel. Redpel tabloid yang dulunya adalah redpel untuk
civitas online adalah mabeng yang suka dengan speed. Sepertinya ia akan sangat
cocok jika bekerja di media online semisal detik, vivanewas, atau kompas.com.
Yang lucu dari proses pembuatan tabloid ini adalah karena
aku menjadi sekredpel. Mau tidak mau aku harus mengingatkan para reporter untuk
segera menyelesaikan liputan *atas perintah boz*. Juga mengecek perkembangan
setiap minggunya. Sampai-sampai mabeng yang lain semacam anti dengan smsku. “aku
kalau dapet sms dari kamu, ku open, langsung back. Nggak kubaca” haha. Ataupun
kalau mereka mendapat jarkom untuk kumpul di bengkel, jika itu aku yang sms,
pasti mereka sudah berprasangka buruk. “Eh, kumpul apa ini? Firasat buruk
nih...” atau “kalau kamu yang sms.....” Haha, terkadang aku ingin tertawa
ketika mengingat ha-hal itu.
Komentar-komentar semacam itu. Entah kadang malah membuat
aku semakin menikmati pekerjaan ini. Sayangnya, mungkin ini adalah tabloid
terakhir yang dibuat bersama-sama oleh #13 dan #14. Tak lama lagi mereka akan
PKL dan tinggallah kami bersama #15 yang Cuma 2 orang untuk membuat semua
produk kami : civitas online, tabloid, majalah, dan oven news. *untungnya
redpel majalah adalah orang yang slow dan baik hati, sangat kontras jika
dbanding dengan si redpel tablo ini*
Nah, di tabloid kali ini entah bagaimana ada mendapat jatah
untuk menulis 4 buah berita, tentang PPN, duta stan, pringgandana, dan cut off
oleh BLM. Bukan hal yang mudah mengingat aku harus mengingatkan
reporter-reporter lain, mengecek progress report liputan lain, dan menghubungi
pembicara untuk media camp. Selain itu 3 dari empat isu itu baru kudapatkan
pada minggu-minggu terakhir, jadilah aku harus sprint mewawancarai berbagai
sumber yang setiap artikel paling tidak 3 narsum. Jadilah di minggu-minggu
kemaren aku dan salsa merasa sangat desperate. Kami mendapat 4 artikel dan
sama-sama staf acara. Masa-masa dimana kami kehabisa ide dan pulsa, namun semua
itu kini terbayarkan J
Yang menyenangkan dari pekan ini adalah karena si tablo ini
sudah masuk ke tahap layouting, jadi aku tidak perlu lagi mengecek progress
report. Sayang sekali karena media kampus yang lian yakni Warta Kampus bahkan
sudah turun cetak saat kami baru mau memulai proses editing. Semangan buat para
editor dan layouter :D *Editor @sakhanisa, Editor @cloverhani, Manager art
Center @icha28, dan segenap krue art center*
Mungkin kata bernafas lega bukan gambaran yang tepat.
Seperti lepas dari mulut singa masuk ke mulut buaya. Di saat teman-teman yang
lain gencar-gencarnya persiapan untuk UTS, kami malah sibuk mempersiapkan
tabloid dan edia Camp. Iri juga ketika membaca TL twitter dan melihat
tweet-tweet tentang tentir atau tentang pinjam meminjam catatan si miss
komprehensif @_santi_s. Apalagi membaca twet-tweet dari @helmynurman dan
@annisaks yang mencitrakan kalau mereka sedang belajar cost atau apapun itu.
Memang sekedar ingin pencitraan, tapi siapa yang tau.
Senang juga ketika ada seseorang yang mengajak untuk wisata
kuliner sesaat setelah media camp berakhir. Semacam penyegar untuk tubuh dan
pikiranku yang tergerus lelah. Masih teringat dengan jelas pertanyaannya “Habis
ini ada agenda apa lagi?”. Entah apa maksudnya, tapi aku senang ketika ada
seseorang yang memahami kesibukanku selama ini dan mengesampigkan egonya. Tidak
seperti seseorang yang memaksa untuk rapat jam 9 malam di Lawson padahal malam
itu aku harus megerjakan artikel. *dan parahnya rapat berakhir dengan
ke-gejean*
Nah, ini dia cerita minggu ini :D
well, bener-bener sepekan yang sangat hectic, dimana aku selalu belum tidur sampai jam 1 malam.
akhirnya pola tidurku kembali normal :D
*highfive*
well, bener-bener sepekan yang sangat hectic, dimana aku selalu belum tidur sampai jam 1 malam.
akhirnya pola tidurku kembali normal :D
*highfive*
has been ended, boz.. :D
BalasHapusoh iya yo bozzz :D
BalasHapusben salah wae ah