Minggu, 20 Juli 2014

Pempek Kito Galo

Seperti judulnya, sekarang saya lagi bener-bener galau. Galau apa? Enggak tau, yang penting galau ajah. Biar kaya anak muda masa kini yang bawaannya galau terus.

Oke, oke. Jujur, sebenarnya saya galau karena kepastian pelaksanaan TKD tak kunjung tiba. Sudah hampir satu tahun saya diombang-ambingkan dan di-PHP. Katanya TKD dalam waktu dekat lah, TKD sudah sangat dekat lah. *Oke mari positif thingking aja*

Hal kedua yang membuat saya tidak kalah galau, yang juga merupakan penyebab dari kegalauan pertama, adalah karena mood untuk belajar TKD tak kunjung muncul. Padahal ya, temen-temen udah pada belajar dari awal tahun 2014 lalu sejak ada pengumuman kalau TKD akan dilaksanakan dalam waktu dekat. (((((dilaksanakan dalam waktu dekat))))) Mereka kerap mendapat skor di atas 400 saat try out. Lah saya? 350 aja udah alhamdulillah.

Itu tadi dua penyebab mengapa akhir-akhir ini saya dirundung gundah gulana. Untuk masalah percintaan walaupun enggak sukses-sukses amat, bisa lah ya dikesampingkan *padahal kalau lagi berantem bawaannya nangis kejer-kejer terus*. Masalah lain seperti kantong yang cekak setelah dua bulan berhenti magang di Detik.com juga bisa dikesampingkan walaupun kadang bikin saya dirundung nestapa.

Ah iya, mengisi waktu luang ini, sementara saya masih malas belajar, iseng-iseng saya melakukan hal-hal kreatif di rumah. Mulai sari membuat gambar sketsa, nulis, masak, hingga menggergaji kayu untuk dibuat kandang kelinci.

Nah, salah satu resep yang saya jajal adalah resep pempek. Sebelumnya, saya dan ibu pernah mencoba membuatnya dan berakhir gagal total. Waktu itu, pempek buatan kami berakhir seperti cilok super lebar tanpa bentuk yang sangat sangat alot.

Sekarang, entah sumber resep yang emang TOP begete atau saya yang sudah sedikit feminin, pempek kali ini berakhir di puncak gemilang cahaya alias sukses abis. Langsung melejit ke level kampal selam tanpa melalui level lenjer. Ini dia penampakannya. Imut kan?


Soal rasa jangan ditanya. Karena pakai sari putri duyung, pempek ini rasanya, em...semacam itu deh. Hehe. Sepertinya masih harus coba lagi pakai ikan tengiri atau gabus. Kata Enci Sonya, kalau pakai ikan gabus rasanya enak dan pempeknya lebih putih.

Pokoknya udah siap lah ya kalau misalnya besok ditempatin di Palembang atau nikah sama orang Palembang :D *ups.

0 komentar:

Posting Komentar