Pernahkan kalian merasakan kesedihan yang
datang berturut-turut? Satu, dua, tiga, empat, lima, enam. Pernahkah kau merasa
semua orang tiba-tiba meninggalkanmu? Dia, dia, dia, dia, dan dia. Semakin
dihitung semakin banyak, semakin disadari, semakin menyedihkan rasanya.
Tapi buat
apa menangisi kehilangan jika energi dari kesedihan itu tak mampu mendatangkan
kembali yang hilang. Lebih baik kita ubah energi kesedihan itu digunakan untuk
berkarya.
Ingat bahwa lebih banyak orang lain, yang mungkin lebih menderita. Selama ini
bahkan aku tak ambil pusing dengan kehilangan-kehilangan yang kualami (kecuali
saat aku mencoba menuliskannya agar valid). Semua yang diberikan Allah itulah
yang terbaik. Ia tidak akan memberikanku cobaan di luar kemampuanku. Ia tahu
aku mampu, Ia tahu aku sanggup, maka Ia memberikannya padaku.
Kedua ATMku
tertelan. Sisi negatifnya, aku ngga punya uang. Sisi positifnya, aku jadi lebih
hemat. (Nah :D) Dan cerita dibalik tertelannya dua ATM ini sangatlah absurd.
Hari itu
adalah sabtu pagi, aku terburu-buru pergi ke ATM untuk mengambil uang, karena
aku harus pergi ke Cisarua. Entah kenapa, tiba-tiba si ATM nyangkut. Dengan
panik aku memukul-mukul mesin ATM, berharap si mesin mau memuntahkan kembali
debt cardku itu. Tapi Nihil.
Dengan
spontan aku menghampiri bapak-bapak di luar yang sedang mengantri giliran.
Aku : Pak,
kartu ATM saya kok bisa tertelan ya?
Bapak 1 :
Masa, kok bisa?
Aku : Iya
pak, kalau ngga percaya coba deh ke dalam
Bapak 1 :
*masuk, melihat slot tempat kartu* mana nggak ada?
Aku : tadi
beneran ketelen pak
Bapak 2 :
mungkin udah dalam itu ketelennya
Aku : ini ya
pak, kalau nggak percaya *mengeluarkan kartu ATM yang satunya danmemasukkan ke
mesin*
Terdengar
bunyi yang aneh dari mesin. Sesaat kemudian kartuku yang ke dua ikut nyangut di
mesin.
Bapak :
*menatap keheranan dan pergi*
Aku :
*pasrah dan pergi*
Jadilah pagi
hari sebelum berangkat menuju Cisarua untuk X Adventure itu diawali dengan
tertelannya dua kartu atmku di satu mesin yang sama.
Dan akhirnya
tadi aku sampai merepotkan Tri, yang rela berpanas-panas mengantar ke Bank BRI
samping Lotte mart sampai kemejanya basah kuyup karena kepanasan. Kali ini aku
baru merasakan ribetnya prosedur penggantian ATM BRI yang hilang. Memang
pengurusan BRI ini lebih ribet dibanding BCA atau Mandiri. Tapi ya mau gimana
lagi.
Tapi hiks,
benar-benar terharu sama tawaran-tawaran kebaikan mereka. Abay yang mau
meminjamkanuangnya, Efa, Helmy, dan Mitsa yang menawarkan bantuan untuk
menemaniku, dan Pras yang memberikan saran-sarannya.
Kesedihan
selanjutnya... Ah, aku malas membicarakan kesedihan. Seperti membicarakan
sesuatu yang sepantasnya tidak dibicarakan. Terkesan selalu mengeluh dan
mengeluh. Yang jelas, Jangan pernah mau diperbudak oleh sesuatu bernama nilai.
Raih kebahagiaanmu, bukan hanya nilaimu.
Dan yang ke
tiga, jangan pernah mau diperbudak oleh sesuatu yang mengatasnamakan cinta. Aku
bersyukur mataku terbuka sebelum terlambat. Syukurlah ini hanya sebatas rasa
kagum.
Ahir kata,
life must go on. Pikiran yang penat akan membuat hidup tidak bahagia dan
terlihat lebih tua. Maka dari itu, marilah tetap berbahagia :D
0 komentar:
Posting Komentar