Dalam 3 hari ini, mobilitasku sangat tinggi. Dimulai dengan
menjemput ibu di tanah abang, pergi ke rumah saudara di BSD, menemani
jalan-jalan di tanah abang, menengok orang sakit di RSCM, jalan-jalan sebentar
di pasar senen, ke cipulir, dan kembali lagi ke stasiun pasar senen. Jadilah
tiga hari ini aku menjadi guide dadakan untuk ibuku, yang padahal, hafal daerah dan angkutan umum sekitar sini pun belum.
mereka bertiga naik troli |
Yang paling tak terlupakan adalah ketika bermain bersama
saudara-saudaraku, Muti, si Abang, dan Isma. Mereka bertiga benar-benar
hiperaktif dan lucu. Seperti waktu kami mengantar bulek belanja di Giant
Isma: *lari-lari kesana-kemari* waa... wa...
Muti: *tiba-tiba meroda*
Abang: *stay cool*
Kemudian kami
mengambil troli belanjaan.
Isma: aku mau naik, aku mau naik!
Muti: Aku juga *sambil naik*
Abang: *ikutan naik troli*
mereka bertiga naik di atas troli semua. Rasanya
kaya habis beli anak-anak di supermarket. Mereka menganggap bahwa troli itu
semacam perahu layar dan berteriak-teriak kegirangan. Dan tak lama kemudian
Isma: Aaa... kakak geser. Sempit nih
Muti: ngga mauuu. Kamu yang geser
Isma: Kakaak aja.. Kakak minggir dong, tadi aku yang disitu
Muti: nggak mauuu
kemudian mereka berdua terus bertengkar, sampai akhirnya
Aku: ambil troli satu lagi ajaa.. Nanti yang satunya kakak
yang dorong..
Abang: *mengalah dan akhirnya turun, kamudian mengambil satu
troli*
Muti dan isma: Bang, asik lho bisa tiduran.. *mereka berdua
mengmabil posisi tiduran di troli*
Si Abang: *stay cool*
Dan akhirnya, aku mendorong troli yang berisi Muti dan Isma.
Si Abang ndorong troli yang isinya belanjaan. Dan saat bulek sedang
memilih-milih belanjaan, aku malah perang-perangan troli sama si Abang, berasa
kayak lagi main bom-bom car.
kami masuk toko aksesoris dan 'mencoba' topi unyu |
Mereka bertiga sangat unik. Si Muti, anak perempuan pertama,
paling manis, feminim, paling jaim. Mungkin karena dia udah SD jadinya agak
berkurang sikap kekanakannya. Si Abang, anak ke dua. Entah mengapa dia yang
palig kalem dan nggak suka aneh-aneh. Paling penurut lah.. Yang paling kecil,
Isma. Dia yang paling ceriwis, tomboy, dan hiperaktif. Entah kenapa, kalau liat
dia yang pecicilan, jadi inget diri sendiri.
Isma: Ma.. iku tke kantor mama dong
Bulek (ibunya Isma): jangan. Nanti mama dimarahin bos mama
Dan pada suatu saat si Isma diajak ke kantor
Isma: Ma, bosnya mama yang mana?
Isma: Ma, bosnya mama yang mana?
Bulek: yang itu tuh..
Isma: *menghampiri si bos* pak bos.. pak bos...
Dan akhirnya si Isma ini malah bercakap-cakap layaknya teman
dengan si Bos. Haha. Bener-bener berani dan unik.
Belum lagi ketika aku dan ibuku mau ke RSCM. Dengan petunjuk
dari Bayu, kami memutuskan untuk menggunakan angkot dan bus. Di depan Giant
kami sempat mengejar-ngejar bus yang kukira adalah bus AC35. Dan ternyata
setelah naik, itu adalah bus P44.
Benar-benar liburan yang unik. Ah.. terlalu banyak detail
untuk dituliskan. Dan sayangnya aku bingung bagaimana menuliskannya. Sayang
sekali.. Yang jelas, aku ingin main ke rumah bulekku lagi, dan main bersama
Muti, Abang, dan Isma :D
0 komentar:
Posting Komentar