Selasa, 03 April 2012

Bad Luck


Selama ini banyak hal-hal bodoh yang tanpa sengaja kulakukan. Aku tidak tahu apakah itu semacam kutukan, ketidakberuntungan, ataukah hanya ketidaksengajaan semata.

Mulai dari tergores benda tajam, menyebabkan perabot patah atau rusak, miss saat mengerjakan sesuatu, sampai alat elektronik yang rusak. Apakah ini termasuk kecerobohan, keteledoran, atau kebodohan. Mungkin jawabannya adalah semua itu. Dan untungnya tubuhku mempunyai imun yang cukup bagus untuk memulihkan diri selepas terluka karena diri sendiri, jadi ia tidak rusak seperti perabot-perabot di rumah selama ini.

Usiaku sudah cukup dewasa. Aneh rasanya ketika tiba-tiba tanganku berdarah karena terjepit kunci pintu di toilet umum atau ketika mengangkat lengan tanpa sengaja menggores paku di dinding sehingga menimbulkan lukagores yang cukup dalam. Si paku tidak beralah, karena tidak ada sejarah orang pernah terluka gara-gara paku sial itu. Oke, sebenarnya bukan pakunya yang sial, tapi aku.

Dan hari ini aku kembali melakukan hal bodoh.

Tim estafet kelas kami berhasil melaju ke final setelah berhasil mengalahkan lawan dengan kaki yang jenjang-jenjang walaupun kakiku pendek. Kuakui dulu semasa SMA aku bisa mengalahkan kawan-kawanku yang lebih tinggi. Seperti kata hokage, ini bukan masalah panjang kaki, tapi kecepatan dan ketahanan. Walaupun kakiku tidak panjang, aku punya kecepatan dan ketahanan.

Entah bagaimana aku merasa lari melalui lintasan yang salah dan kemudian aku berbalik agar fair. Ini karena aku merasa terlalu cepat untuk mencapai jarak itu dan aku merasa memotong jalan. Dan sampai seusai pertandingan aku tetap berasumsi bahwa aku salah lintasan. Sampai kemudian sore ini aku bersepeda melalui lintasan itu, dan aku sadar bahwa kemungkinan untuk berbelok di lintasan yang salah adalah sangat kecil. Kemudian aku mulai berpikira bahwa aku sebenarnya tidak salah lintasan, tapi aku merasa terlalu cepat dan kemudian berbalik.

Ah entahlah, aku sendiri bingung. Hanya si pelari ke-3 yang tahu. dan mungkin pelari ke empat.

Kemudian aku teringat lagi kejadian di gang setia, gang di mana Bengkel Media Center berada. Ketika entah bagaimana aku bisa terjatuh dan rokku sobek di lutut. Mungkin karena terlalu riang mencoba berlomba berlari bersama nadia dan novia kemudian aku jatuh. Belum lagi saat pembuatan film dokumenter di SMA. Saat itu entah bagaimana terjadi tumbukan antara 3 orang, dan aku menjadi korban yang paling parah karena posisiku paling bawah. Lagi-lagi kejadiaan naas itu mebuat rok baruku sobek di lutut. Parahnya bukan sobek yang bisa dijahit, namun harus ditambal. Untungnya aku belum pernah terjatuh saat naik motor. *oke, pernah. Cuma sekali dan nggak parah*

Hal bodoh lainnya, aku sudah lupa. Berusaha melupakan lebih tepatnya. Biasanya beberapa jam kemudian aku langsung lupa, tapi tidak kejadian hari ini. Teman-temanku telah mengupayakan yang terbaik. Tapi gagal karena aku merasa salah lintasan dan berbalik. Semoga setelah aku menulis ini, momori yang menjengkelkan ini bisa menguap di udara, menyata bersama uap danau dan menjadi hujan.
Bukan apa-apa sih. I’ve try my best. 

Cuma mau mengingatkan diri sendiri agar tidak selalu melakukan hal-hal yang bodoh dan ceroboh.

0 komentar:

Posting Komentar