Senin, 30 April 2012

Hectic Week Has Been End


Hari ini aku bisa bernafas agak lega.

Aku juga bisa tidur sebelum jam 12 malam, ngerjain tugas dari dosen, masak, ataupun bersantai sejenak di kos. Akhirnya agenda-agenda yang menyita sebagian besar waktuku akhir-akhir ini telah berakhir.
Media Camp, walaupun dengan publikasi yang amat minim dan singkat, terbilang cukup sukses karena mampu menghadirkan perwakilan-perwakilan LPM lain. Ini adalah batu loncatan bagi kami, agar tidak terus berada dalam tempurung. Saatnya bagi kami untuk
berinteraksi dengan LPM lain di luar sana.
Sebagai staff acara, walaupun banyak timing yang diubah dengan spontan karena menyesuaikan dengan ketersediaan waktu dari pembicara, namun secara umum berjalan lancar. Hanya saja aku harus menyeret-nyeret  si @tendio, mabeng yang mendapat penghargaan lebay madu award agar mau tampil. Aneh, sebelum masuk panggung ia tampak grogi padahal ketika di panggung ia super duper PD dengan lelucon-lelucon konyolnya :D

Yang paling membahagiakan adalah ketika aku dan salasa berhasil memenuhi target pembicara yang disarankan oleh korlak, pemimpin redaksi detik.com yakni @asydhad dan waredpel kompas.com, @awisnubrata . Pembicara dari detik sebagai pemeri materi bisnis media online, karena situs berita online mereka tidak mempunyai perusahaan lain sebagai penyokong seperti vivanews atau okezone. Jurnalis dari kompas, sebagai  pemberi materi konten media online karena yang kami tau, selama ini, mereka lah yang terbaik. Sempat senang juga mendengar komentar dari LPM lain bahwa mereka kagum karena kami dapat menghadirkan pembicara-pembicara sekaliber mereka. Sayangnya, karena keterbatasan yang ada, kami merasa kurang dalam menyambut perwakilan-perwakilan LPM itu. *aku pun merasa demikian* Kuakui, memang tidak mungkin aku menghandle acara dan di saat yang bersamaan menyambut para tamu-tamu dari LPM itu.

Tabloid. Produk yang cukup menjadi momok bagi kami. Bukan karena kesulitan dalam penulisannya, tapi mungkin, sekali lagi mungkin, karena tekanan dari sang redpel. Redpel tabloid yang dulunya adalah redpel untuk civitas online adalah mabeng yang suka dengan speed. Sepertinya ia akan sangat cocok jika bekerja di media online semisal detik, vivanewas, atau kompas.com.

Yang lucu dari proses pembuatan tabloid ini adalah karena aku menjadi sekredpel. Mau tidak mau aku harus mengingatkan para reporter untuk segera menyelesaikan liputan *atas perintah boz*. Juga mengecek perkembangan setiap minggunya. Sampai-sampai mabeng yang lain semacam anti dengan smsku. “aku kalau dapet sms dari kamu, ku open, langsung back. Nggak kubaca” haha. Ataupun kalau mereka mendapat jarkom untuk kumpul di bengkel, jika itu aku yang sms, pasti mereka sudah berprasangka buruk. “Eh, kumpul apa ini? Firasat buruk nih...” atau “kalau kamu yang sms.....” Haha, terkadang aku ingin tertawa ketika mengingat ha-hal itu.

Komentar-komentar semacam itu. Entah kadang malah membuat aku semakin menikmati pekerjaan ini. Sayangnya, mungkin ini adalah tabloid terakhir yang dibuat bersama-sama oleh #13 dan #14. Tak lama lagi mereka akan PKL dan tinggallah kami bersama #15 yang Cuma 2 orang untuk membuat semua produk kami : civitas online, tabloid, majalah, dan oven news. *untungnya redpel majalah adalah orang yang slow dan baik hati, sangat kontras jika dbanding dengan si redpel tablo ini*

Nah, di tabloid kali ini entah bagaimana ada mendapat jatah untuk menulis 4 buah berita, tentang PPN, duta stan, pringgandana, dan cut off oleh BLM. Bukan hal yang mudah mengingat aku harus mengingatkan reporter-reporter lain, mengecek progress report liputan lain, dan menghubungi pembicara untuk media camp. Selain itu 3 dari empat isu itu baru kudapatkan pada minggu-minggu terakhir, jadilah aku harus sprint mewawancarai berbagai sumber yang setiap artikel paling tidak 3 narsum. Jadilah di minggu-minggu kemaren aku dan salsa merasa sangat desperate. Kami mendapat 4 artikel dan sama-sama staf acara. Masa-masa dimana kami kehabisa ide dan pulsa, namun semua itu kini terbayarkan J

Yang menyenangkan dari pekan ini adalah karena si tablo ini sudah masuk ke tahap layouting, jadi aku tidak perlu lagi mengecek progress report. Sayang sekali karena media kampus yang lian yakni Warta Kampus bahkan sudah turun cetak saat kami baru mau memulai proses editing. Semangan buat para editor dan layouter :D *Editor @sakhanisa, Editor @cloverhani, Manager art Center @icha28, dan segenap krue art center*

Mungkin kata bernafas lega bukan gambaran yang tepat. Seperti lepas dari mulut singa masuk ke mulut buaya. Di saat teman-teman yang lain gencar-gencarnya persiapan untuk UTS, kami malah sibuk mempersiapkan tabloid dan edia Camp. Iri juga ketika membaca TL twitter dan melihat tweet-tweet tentang tentir atau tentang pinjam meminjam catatan si miss komprehensif @_santi_s. Apalagi membaca twet-tweet dari @helmynurman dan @annisaks yang mencitrakan kalau mereka sedang belajar cost atau apapun itu. Memang sekedar ingin pencitraan, tapi siapa yang tau.

Senang juga ketika ada seseorang yang mengajak untuk wisata kuliner sesaat setelah media camp berakhir. Semacam penyegar untuk tubuh dan pikiranku yang tergerus lelah. Masih teringat dengan jelas pertanyaannya “Habis ini ada agenda apa lagi?”. Entah apa maksudnya, tapi aku senang ketika ada seseorang yang memahami kesibukanku selama ini dan mengesampigkan egonya. Tidak seperti seseorang yang memaksa untuk rapat jam 9 malam di Lawson padahal malam itu aku harus megerjakan artikel. *dan parahnya rapat berakhir dengan ke-gejean*

Nah, ini dia cerita minggu ini :D
well, bener-bener sepekan yang sangat hectic, dimana aku selalu belum tidur sampai jam 1 malam.
akhirnya pola tidurku kembali normal :D
*highfive*

2 komentar: