Jumat, 20 April 2012

detik terakhir


And here i am. Di penghujung usia belasan ini.

Awalnya aku berharap akan menghabiskan sisa usia belasan tahunku dengan sesuatu yang menyenangkan atau so sweet. Makan, main, dan jalan-jalan bareng temen-temen, atau wisata kuliner sama seseorang. Mbaca komik cantik atau novel roman sambil makan eskrim dan ngemil di kosan. Makan bakso dengan kuah yang mengepul panas di ceger, atau tidur pulas dan mimpi indah.  Atau seperti ulang tahun ke 17 ku yang kuhabiskan di Bali dan “diceburkan” rame-rame di Kuta. Tapi tampaknya itu hanya mimpi di siang bolong.

Detik-setik akhir masa belasan ini malah diisi dengan kegalauan dan tekanan. Sayangnya bukan galau karena cinta,
tapi karena banyaknya tugas. *galau karena cinta itu keren tapi galau karena tugas itu nista*

Acara Media Camp yang pembicaranya super duper sibuk, sulit dihubungi dan tarifnya mahal. Tabloid yang sebentar lagi harus terbit, belum lagi SMS dari redpel yang mengganggu tidur di tengah malam dan merusak malam-malam dengan mimpi indah. Dan entah mengapa sekarang aku semacam terbawa irama kerja dari si boz ini, bahkan beberapa orang bilang kalau aku mulai mirip dia. *aku berharap semoga itu Cuma candaan*.  Dan nggak tanggung-tanggung beban kali ini 4 artikel mamen. Belum lagi surat pembaca semi opini yang ingin kutulis tapi urung karena argumen yang kurang kuat.


Itu baru tabloid dan media camp. Belum lagi majalah, yang untungnya sudah kuselesaikan sejak sebulan yang lalu walaupun sampai saat ini belum terbut juga. Proyek magang yang belum juga usai, meninggalkan magangers yang merasa digantung karena ketidakpastian.  Belum lagi tiba-tiba BAK mengaudit medcen dan lagi-lagi aku terkena imbasnya karena selain menjadi sekredpel tabloid aku juga merangkap jadi bendahara redaksi. OMG OMG, untungnya mereka BAK dan bukan BPK.

Secara umum tekanan paling besar memang dari Medcen. Kalaupun ada dua kepanitiaan yang lain, aku masih bisa santai karena mereka memang bukan fokus utamaku.

So, aku menghabiskan jam-jam terakhir ini masa belasan ini *lebay* dengan sibuk mentranskrip hasil wawancara, menyusun jadwal wawancara, dan menghubungi narasumber buat wawancara selanjutnya. Hahaha, Berasa jadi seorang reporter di media cetak terkenal yang penuh tekanan, padahal ini Cuma lembaga pers kampus..

Dan dari percakapan dengan sesama bendahara dan mas-mas auditor tadi sore, aku tiba-tiba teringat akan masa depan kelabu yang menghantui kami. Semenjak sistem penerimaan yang tidak jelas, kami semua terancam menjadi generasi terakhir dari organisasi-organisasi yang ada di kampus. Dan karena kami adalah pers kampus, maka kami harus jadi elkam yang terakhir dibubarkan

“kalaupun mereka semua tidak mempunyai penerus dan bubar, maka kita harus jadi yang terakhir dibubarkan untuk memberitakan pembubaran itu.”  Quote seserang yang selalu melengos ketika kusapa dengan cerianya.

Sungguh tragis mengingat kami yag sekarang pun kadang terseok-seok menyelesaikan semua kewajiban dan program kami dengan mabeng yang berjumlah 23, sedangkan tahun depan hanya ada 14 mabeng.

Back to the main topik.

Dengan lepasnya status remaja unyu berasa belasan tahun ini aku merasa semakin tua *walaupun muka masih unyu*. Setidaknya sembilan belas itu termasuk usia belasan dan terdengar masih muda. Kalau dua puluh.... ehm... gimana ya... berasa sangat dewasa.

Setidaknya tahun ini aku nggak menghabiskan malam dengan menangis semalaman sampai mata bengkak gara-gara seseorang. Setidaknya walaupun diselimuti dengan tekanan, aku masih bisa bercanda dan tertawa bersama temen-temanku. Oke, walaupun tahun lalu selain nangis kejer-kejer aku juga rempong gara-gara liputan untuk civon. Well, tapi tahun lalu aku dapet penghargaan sebagai mabeng terbaik bulan itu dari redpel civon *yang sekarang jadi redpel tablo*. See, walaupun galau tapi tetep produktif dong :D

Dan ini dia malam terakhir usia belasanku, hiks *lebay*
Well, selamat ulang tahun tiya. Selamat datang di dunia orang dewasa
*nggambar kue ulang tahun di tanah, trus ditiup*

PS: semua lampu di kos ini cepet rusak. Dan lampu di kamar tetep nggak bisa nyala walaupun udah beli lampu baru. *sigh*


0 komentar:

Posting Komentar