Rabu, 06 Juni 2012

Bola Bergulir


Wajar, kalau ada orang yang kecewa atau nggak suka sama kita. Wajar kalau ada yang salah mengartikan niat baik kita. Nabi Muhammad saja, yang akhlaknya paling mulia, malah menerima banyak cercaan dari orang-orang yang tidak menyukainya. Kita? Cuma manusia biasa.


Aku jarang menangis. Jarang sekali. Jarang.

Paling-paling berkaca-kaca gara-gara dijiwit ato ngeliat film yang menyedihkan. Tapi kalau nangis sampai tersedu-sedu, terakhir kali waktu ada masalah sama si kakak. Dan itu udah lama banget.

Dan sore tadi, oke, ini memalukan, aku menangis tersedu-sedu.

Kenapa?

Cuma gara-gara masalah pertemanan.

Ada masalah di kelas kami, atau boleh dianggap bukan masalah (kata mereka yang menganggapnya bukan masalah). Dan tadi terjadi sebuah forum di kelas untuk membahas itu semua, mengeluarkan semua unek-unek kami.

Dan yang membuat aku kaget, aku dianggap ikut mengucilkan mereka bertiga. Padahal selama ini kalau ada acara, aku selalu berusaha menghubungi dan mengajak mereka, walaupun hanya melalui pesan-pesan di handphone. Kalau mereka belum juga muncul di kelas padahal dosen sudah datang, aku berusaha menghubungi mereka. Tak perlu disebutkan lah, intinya aku peduli pada mereka.

Walaupun, memang, sekarang lebih jarang ngobrol bareng, soalnya bukan hanya mereka yang sibuk, aku juga. Gimana mau ngobrol bareng kalau seusai kuliah pasti mereka buru-buru pulang? Gimana mau ngobrol bareng kalau waktu mereka ditawari untuk makan brsama di Najwa dan malah menghindar? Gimana coba?
Dan ungkapan ini yang membuat aku kalut, seperti hatiku hendak melompat keluar lewat tenggorokan. “tidak usah mengajak mereka (aku dan dua orang lain). Orang yang sepertinya kelihatan baik dari luar sebenarnya belum tentu baik,”

Selama ini aku memang sungkan untuk menyelesaikan masalah ini, karena  saat membahasnya takut menyinggung mereka. Toh, katanya mereka menganggap ini bukan masalah. Jadi buat apa? Dan di belakang, aku ingat, aku pernah menjadi sangat defensif karena ‘agak’ membela mereka.

Dan mereka juga pasti tidak tahu, selama ini kami jarang, atau paling tidak, dihindari saat temen2 membahas masalah ini karena dianggap tidak netral dan berpihak pada mereka. Dan nyatanya, mereka malah semacam menolak kami, dan menganggap kami ikut mengucilkan mereka. Ah, seperti bola yang digulirkan kesana kemari. Oke, silahkan saja perlakukan kami seperti bola.

Entah, rasanya seperti....

Aku tak tahu. Kenapa mereka bisa beranggapan seperti itu. Ingin rasanya kubicarakan langsung. Tapi ah, rasanya kurang pantas.

Trus, kenapa menangis hanya karena masalah seperti itu? Aku pun tak tahu. 

Sepertiya lebih baik aku tidak tau. Kalau aku tidak tau masalah ini, pasti aku akan menganggap semuanya baik-baik saja. Dan tidak akan menangis tentunya.

Rabu, 6 Juni 2012
ketika forum membuka semuanya
namun kurasa itu hanya permukannya saja

0 komentar:

Posting Komentar