Minggu, 30 September 2012

30 September

Teruntuk 30 September yang menyisakan warna-warni berbeda pada memori setiap orang. Ada duka akan pembantaian ormas, ada kesedihan karena kehilangan keceriaan, dan mungkin pula kegelisahan karena kehilangan sebuah momen yang berharga. Pantaslah jika banyak orang yang memilih tidur dan meminta dibangunkan di akhir september.
Wake me up, when September ends..
Entah karena terlalu indahnya hingga menyamai mimpi, ataukah terlalu melodramatis hingga enggan untuk menyaksikan. Drama tragedi memang indah untuk saksikan. Tapi menjadi tokoh di dalamnya? Siapa yangtahu, siapa yang mau?
Semua orang memiliki pencitraan masing-masing pada 30 September, pun aku.
30 September adalah hari yang menyimpan kenangan indah. Terlau indahnya hingga kini, jika teringat maka hanya akan menyisakan duka lara. Terlalu indahnya, hingga hanya menyisakan kebencian karena ketidakmampuanku meyimpan dan mengulang masa. Karena kenangan hanyalah sebatas kenangan.
Mengapa Engkau harus berakhir dengan angka 30, wahai september? Tidakkah kau ingin menemani Februari yang selama ini sendiri menjadi anomali?

0 komentar:

Posting Komentar