Rabu, 28 Agustus 2013

Kabur

Kata beberapa orang kawan, aku adalah seorang oportunis. Ya, mungkin aku memang benar-benar seorang oportunis. Dan ternyata tidak mudah menjadi seorang oportunis.

Contohnya beberapa hari ini. Ada banyak skedul dan agenda yang telah ku rencanakan. Ini, itu, itu, itu, itu, dan kemudian itu. Namun karena beberapa alasan yang terdiri dari ini dan itu semua agenda tersebut berubrah berantakan. Hal-hal yang tadinya sudah direncanakan dengan matang terpaksa dibatalkan satu per satu atau diubah waktu pelaksanaannya. Jadilah selama dua hari ini aku mendekam di kos dan merasa tidak melakukan apapun. (Oke, sebenarnya memang ada hal-hal yang dilakukan seperti makan, tidur, minum, beres-beres, mencuci, membuat kreasi dari es krim, pergi ke kos nadia untuk memberi kejutan, dll.)

Entah ini dorongan dari si alter atau bagaimana, aku sangat sangat sangat tidak nyaman ketika harus berdiam diri di kos. Sungguh, menjadi seorang oportunis tidak mudah. Terkadang ada waktu-waktu yang terasa sangat sayang ketika digunakan untuk menonton film atau tidur sepanjang hari. Terkadang ada waktu yang terasa sangat sia-sia ketika hanya digunakan untuk rebahan sambil guling-guling di kamar. But its also uncomfortable to be in the place where you're not belongs to.

 Dan tiba-tiba saja rasanya ingin kabur dari semua ini.

Ingin kabur dari Bintaro. Ingin kabur dari rapat-rapat medcen yang tiada akhir padahal seharusnya kami sudah purna tugas. Ingin kabur dari ketidakjelasan. Sayang, sudah tidak ada tempat untuk melarikan diri. M, M, dan E sudah pulang ke rumah masing-masing. Sedang kos R dan E tidak mungkin. Ah, sudahlah.

0 komentar:

Posting Komentar